Coretan pena ini dipersembahkan untuk semua pecinta sastra dan seseorang yang memberikan inspirasi di setiap karyaku yang masih sangat jauh dari kata sempurna ♡ - Selamat membaca :)

Sabtu, 25 April 2015

Pretty Ghost


Pretty Ghost

Cerpen ini dibuat waktu masih kelas XII (tugas  dari guru bahasa Indonesia). Selamat membaca... :)

          Suasana hati Rena benar-benar carut mrut saat itu. Bagaimana tidak, dia telah menghilangkan ponsel baru milik sahabatnya, Airin. Dia benar-benar merutuki dirinya sendiri yang begitu lalai dengan ponsel yang dia pinjam. Saat jam istirahat tadi, Rena dipanggil Bu Heva, guru bahasa Indonesia yang sedang mencari para siswa yang dianggapnya berbakat untuk mengikuti lomba muikalisasi puisi untuk mewakili sekolah. Begitu melihat Bu Heva di pintu kelanya Rena langsung menemui beliau. Makanan ringan dan minuman dingin yang baru saja dibelinya di tinggal begitu saja di meja kelasnya. Setelah urusan dengan Bu Heva selesai, bel masuk berbunyi. Rena baru ingat bahwa ponsel yang dipinjamnya belum dikembalikan pada Airin. Dia benar-benar lupaa menaruh ponsel itu sepulang dari kantor tadi. Perasaannyajadi makin kacau saat Airin meminta ponselnya kembali. Begitu marhnya Airin saat tau ponsel miliknya hilang. Dia menuntut Rena untuk mencarinya sampai ketemu dengan cara apa pun.
          Ruang kelas XII IPS5 menjadi riuh setelah bel pulang berbunyi. Mereka semua sedang mengeluarkan tas mereka di meja masing-masing. Buku, alat tulis perlenkapan pribadi, ponsel, dan dompet semuanya tergeletak di atas meja. Rena mulai memeriksa meja teman sekelasnya satu per satu, namun barang yang dicarinya tidak juga ketemu. Satu demi satu teman sekelasnya pulang. Begitu pun dengan Airin yang sangat marah atas kelalaian sahabatnya itu. Sekarang hanya ada Dian, Rio, Cika, dan Revan yang masih menemani Rena memeriksa meja-meja kelas. Sebagai sahabatnya mereka turut bersedih dan menghibur Rena yang sempat menangis. Rena sangat tak enak hati dengan Airin. Seumur-umur Rena baru membuat sahabatnya marah seserius  itu.
          Setelah ponsel yang dicari Rena tidak juga ketemu di laci-laci kelasnya, dia menyuruh empat sahabatnya untuk pulang terlebih dahulu. Dia bermaksud mencarinya ke sekeliling tempat yang dia datangi hari ini di sekitar sekolah. Kantin, toilet, perpustakaan, teras kelas , taman , tangga, dan halaman sekolah telah ditelusuri dengan teliti, namun ponsel itu belum juga ketemu. Tibaah Rena di teras gudang sekolah. Begitu kagetnya dia saat mendengar tangis memecah kesunyian di dalam gudang tersebut. “Siapayang ada di gudang?” teriak Rini khawatir seraya mengetuk pintu gudang. Dia pikit itu adalah tangisan Airin. Bulu kuduk Rena mulai meriding tatkala mendengar geraman-geraman aneh dari dalam gudang. Dia yang bermaksud membuka pintu gudang itu langsung lari terbirit- birit menuju halaman depan sekolah. Beberapa siswa yang masih ada di halaman hanya menata heran Rena yang terus berlari ketakutan hingga pintu gerbang selokahnya. Dia mulai menenangkan perasaannya dan menganggap itu hanyalah halusinasi belaka.
          Malam ini Rena hanya terpaku pada pponsel Airin yang telah di hilangkannya. Bagaimana caranya dia bisa menemukan ponsel tersebut dan jika memumngkinkan dia akan akan menggantikannya dengan yang baru. Tiba-tiba pitu ruang tamu diketuk oleh seseorang. Kedengarannya itu suara anak laki-laki sebaya Rena. Dia segera menuju ruang tamu untuk membuka pintu. Tidak ada siapa-siapa. Rena melihat sekeliling halaman rumahnya yang tidak begitu luas. Dia melihat bayangan putih yang mulai mendekatinya. Rena sangat terperanjat melihat penampakan menakutkan yang diduganya adalah kuntilanak, mendekat padanya dengan jarak 1 meter. Saking ketakutan melihat hantu di hadapannya, dia tidak bisa berteriak, lidahnya kelu. Sadar bahwa ayah dan ibunya sedang berkunjung ke rumah nenek, Rena hanya bisa menagis tak bersuara karena tidk dapat berteriak minta tolong. Kini dia terduduk lemas setelah melihat betapa menakutkannya wajah hantu itu saat tertawa menyeringai khas kuntilanak di film-film horror Indonesia. Rena hanya bisa menangis dan metutup wajahnya. Dia pasrah jika hantu itu akan menghabisi nyawanya. Namun hantu itu tiba-tiba melepas wig dan baju putihnya di depan Rena yang masih menutup wajahnya. Hantu menakutkan itu segera menghapus make-up menyeramkan di wajahnya. Berubahlah hantu menyeramkan itu menjadi gadis cantik sebaya Rena. “AHAHA... emang enak dikerjain...??”ledek gadis cantik itu. Rena memberanikan diri untuk melihat siapa yang berbicara. “Kyaaaa hantunya berubah jadi Airin!” terik Rena sambil berusaha lari ke dalam rumah. Dengan segera Airin menarik tangan Rena untuk mencegahnya kabur. ‘Bodoh! Aku Airin sahabatmu” gerutu Airin sambil menahan tawa. Rena tetap tidak percaya apa yang dikatan Airin. Dia mengira bahwa hantu itu berubah menjadi sahabatnya. “Aku Airin... Masuk akal ngga, ada hantu pakai sandal terus jalannya napak ke tanah. Hantu kan jalannya terbang... hahaha”kelakar Airin yang masih meyakinkan Rena.
       Dari samping rumah Rena, tampaklah segerombolan  orang bertopi ulang tahun. Cika berjalan paling depan membawa kue ulang tahun dengan lilin merah yang menyala. Revan membawa kado-kado dan Rio meniup terompet. Mereka terus menyanyi lagu selamat ulang tahun menuju teras rumah Rena. “Happy sweet seventeen, Rena....sukses selalu” ucap mereka semua. Rena yangtadi sangat ketakutan langsung tertawa dan memukuli Airin yang sempat mengerjainya hingga menagis. “Jahat....! kalian semua membuatku jantungan”keluh Rena ambil menahan tawa. “Kyahaha... mana ada hantu pakai jam tangan, pakai sandal. Plus jalan kaki napak ke tanah”jawab Rio cekikikan.
Mereka merayakan ulang tahun di ruang tamu rumah Rena. Ketegangan yang terjadi beberapa menit yang lalu kini menjadi kelakar dan canda tawa hangat 5 sahabat. Ternyata dari tadi siang Rena dikerjai oleh sahabat-sahabatnya. Dari mulai ponsel Airin yang hilang, hantu di gudang sekolah dan hantu kuntilanak, itu semua hanya akal-akalan mereka. Setelah mendengr penjelasan tersebut, Rena tertawa lebar dan menyalahkan dirinya yang kurang teliti dan berfikir logis mengenai kejadian yang dialaminya hari ini.

By : Melin Kudo

Jumat, 17 April 2015

PERASAAN INI AKAN TETAP SAMA


Yang suka baca cerpen, yuk baca karyaku yang masih amburadul ini hehehe


Perasaan Ini Akan Tetap Sama

Cahaya bulan yang bersinar redup dan meneduhkan menyadarkanku dari tidur. Keredupan cahayanya bahkan masih bisa menembus celah jendela, menyilaukan mata yang terpejam dan membangunkanku dari mimpi. Dimensi waktu yang kurasakan begitu cepat berubah antara kejadian di bawah alam bawah sadarku dan dunia nyata ini tak mempedulikan aku yang bangun dalam keadaan bercucuran air mata. Benar-benar cerita sedih yang tak bisa di tolerir, hingga apa yang kita lalui bersama tak sanggup kulupakan dalam mimpi dan tidurku. Jika kita adalah salah satu insan yang ditakdirkan merasakan apa itu mencintai, pasti mereka akan mengatakan hal yang sama,sangat menyesakkan dada dan begitu menyakitkan. Bukan pertemuan yang aku sesalkan tapi kenapa takdir yang terjadi begitu kejam? Disaat perasaan ini tumbuh dan perbedaan di antara kita menjadi pengisi tiap kekurangan sehingga menumbuhkan perasaan yang senada dan harmonis, saat itu juga semuanya hancur, meruntuhkan ketulusan yang selama ini kumiliki untukmu. Jujur, aku masih merasakan getar hati yang sulit ku artikan tiap kali bayanganmu muncul sepersekian kalinya tiap waktu. Masih sangat menyakitkan dan aku masih tak mampu menerima kenyataan ini. Flashback Aku tak peduli seberapa sering kau melontarkan kata-kata yang membuat aku berusaha keras melupakan perasaan ini. Perasaan yang mendalam dalam setiap celah yang hadir dalam hidupku, perasaan aneh dan spesifik yang selalu muncul setiap aku memikirkanmu. Bahkan tanpa ku ingatpun kenapa hanya kau yang selalu muncul di celah waktu, setiap saat. Bahkan mungkin kau yang selalu muncul dalam bayang-bayang imajinasi nyata yang alami kurasakan, takkan pernah tau dan takkan pernah menyadarinya. Seorang bidadari sepertimu pasti takkan ada rasa ragu untuk menentukan apa pun yang kau cari, yang kau mau dari seorang yang benar-benar kau percaya untuk mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya, bahkan kau tak butuh waktu lama untuk menemukannya kan? Kini sesuatu yang ku prediksikan sangat tidak mungkin terjadi justru lewat begitu saja dengan mudahnya. Ternyata perasaanku padamu berbalas dan kau menyadarinya. Sungguh, selalu ada di setiap moment yang kau lalui adalah hal yang tak pernah terbesit sekalipun di fikiranku. Perlu kau tau, aku tak mau hanya singgah di hatimu sebagai penyejuk saat kau layu, tapi aku sangat ingin tinggal di hatimu sebagai pelengkap, bahkan pengisi setiap ruang yang kau beri dan kau butuhkan, selamanya. Lekuk senyum yang terulas di wajah sejukmu adalah penyemangat saat aku mulai rapuh menjalani kerasnya dunia. Tuhan mendengar doa yang kupanjatkan, permohonan agar suatu saat hati yang saling bertentangan ini bisa menyatu, saling mengerti dan melengkapi. Benar-benar di luar kendali logikaku . Ketahuilah Tuhan merestui kita dan mengabulkan hal-hal yang kita harapkan, hal-hal yang kita yakini akan terjadi. Kuharap kamulah yang pertama dan terakhir. Saat waktu terus berlalu, ku rasakan alunan cerita ini.Melangkah bersamamu menghadapi setiap problematika yang kita hadapi merupakan kekutan yang selalu memberiku motivasi untuk mensyukuri apa itu kehidupan. Indah dan sangat berarti. Tapi, badai kini datang nenghujamku. Kenapa kau pergi begitu cepatnya dan tinggalkan semua cerita indah ini yang bahkan kita belum mencapai klimaksnya? Apakah kamu bercanda? Bayangkan! Sakit ini sangat menyiksa, begitu menyakitkan dan mencabik palung hati. Tak pernah kubayangkan kau pergi secepat ini, pergi sangat jauh bahkan aku tak bisa mencegatmu di tempat terakhirmu. Maafkan aku. Kini waktu serasa berhenti dan berjalan sangat lambat tanpamu. Tapi,biarlah semuanya berlalu. Karena ku tau waktu yang telah kita lalui takkan bisa kita ulangi, masa lalu dan waktu adalah hal paling jauh yang manusia rasakan. Karena bagaimana pun kita mengejarnya untuk kembali ke masa lalu semuanya akan berakhir sama, karena kau akan tetap meninggalkanku juga. Aku memang melepasmu pergi, tapi tidak untuk perasaan ini. Hatiku masih bersama ketulusanmu.Semoga Tuhan menempatkanmu di sisi-Nya di tempat yang ternyaman agar kamu bahagia melihatku dan merasakan debaran hati yang masih menyuarakan hatimu. “Ingatlah, jangan pedulikan seberapa sering kita jatuh.. Tapi pedulikanlah bagaimana cara kita bangkit lagi”,kata-katamu dulu menyadarkanku bahwa cobaan apa pun yang kita dapatkan bukan untuk diratapi tapi untuk dilalui dan di ikhlaskan bukan?.Perlahan aku bangkit dan mulai menata hidupku yang telah hancur berantakan bagai kaca yang pecah dan harus ku susun seperti semula . Ternyata kaca itu memang bisa kembali ke bentuk semula, tapi sisa dan goresan kecil itu tetap ada, sama seperti apa yang kurasakan saat ini tanpamu. (Flashback end) Dering alarm ponselku menyadarkanku dari lamunan panjang tentangmu. Mungkin jika ini harus di ceritakan secara detail lamunanku akan membawaku dalam kesedihanku dulu. Tak terasa inilah hari tepat satu tahun kita berpisah dalam watu dan ruang yang berbeda.Tenanglah kamu di sana. Aku percaya perasaan ini akan tetap sama padamu entah dulu, saat ini dan kapanpun. Hanya ruang dan waktu kita saja yang berbeda, hati dan perasaan ini akan tetap sama. Kujaga hati ini untukmu dan berjanjilah untuk selalu menjadi penyemangat hidupku, meskipun itu hanya lewat mimpi. Ya. Mungkin hanya lewat mimpilah aku dapat bersamamu lebih lama, Bidadariku.. Kadang ku beharap Tuhan mereinkarnasi kita untuk dipertemukan kembali ke dunia ini, bertemu lagi dan mengulangi cerita indah kita. Entah Dia akan mereinkarnasi kita seratus atau seribu tahun lagi, aku yakin perasaan kita masih tetap sama ... The End


by : MelinKudo